Review Film Kapan Pindah Rumah

Katanya kalau sudah menikah, terlebih lagi memiliki keluarga kecil, sebaiknya untuk tinggal mandiri. Pisah rumah dari orangtua dan mertua. Tujuannya agar dapat membangun kecilnya sesuai dengan visi dan misi si suami dan isteri tersebut. Serta mulai untuk merasakan tanggung jawab dan kenikmatan memiliki keluarga kecil. Sayangnya hal tersebut, tidak serta merta mudah begitu saja diijinkan oleh orangtua. Seperti dalam film Indonesia, “Kapan Pindah Rumah”.

Sekilas Film Kapan Pindah Rumah

Film Kapan Pindah Rumah disutradarai oleh Herwin Novianto mengisahkan tentang Ibu Arum (Cut Mini Theo) yang terkejut atas Cakra (Rezca Syam), anak pertamanya yang menyampikan hendak pindah ke Bandung karena ia bertugas di sana.

Lulu (Clara Bernadeth) si anak kedua pun, menginginkan untuk pindah rumah, karena ingin mandiri bersama keluarga kecilnya. Namun keinginan Lulu tidak mendapat sambutan baik dari Ibunya. Apalagi bisa dibilang Ibu Arum masih shock dengan kepergian suaminya yang menghadap Illahi, dan tugas dinas Cakra ke Bandung.

Baca Juga: Ulasan Film Emergency Declaration

Akhirnya Kanaya (Mahalini Raharja), puteri bungsu Ibu Arum pun mencari cara agar Ibunya bisa luluh untuk mengijinkan kakaknya pindah rumah, dengan cara mencarikan calon suami. Kanaya bersama kekasihnya, Harsa (Abun Sungkar), pun menjodohkan Ibu Arum dengan Pak Gusti (Indro Warkop).

Akankah Ibu Arum menikah dengan Pak Gusti? Dan berhasilkah Lulu untuk pindah rumah?

Film Kapan Pindah Rumah sebagai…

Untuk akting para pemain film yang rilis pada tanggal 17 Desember 2021 ini, terasa seperti natural. Kalau membicarakan Cut Mini Theo dan Indro Warkop mah, pasti keren deh, secara mereka aktor dan aktris kawakan. Nah ada yang unik di sini, seperti:

  • Clara Bernadeth yang perannya lebih berbeda dibanding ketika dia memerankan sosok Sarah di film Until Tomorrow.
  • Apalagi Abun Sungkar, yang gereget dengan tingkah konyolnya sebagai Harsa. Doi ini bikin daku takjub, karena masih belum move on sama perannya sebagai Damar di film thriller Clandestine, hehe.
  • Sedangkan Mahalini Raharja, aktingnya juga ciamik, dan nge-klop untuk berpasangan dengan si Harsa, hehe.

Baca Juga: Review Film 7-24 

Rating 3/5 menurut daku asik untuk film yang merupakan karya dari pemenang Falcon Script Hunt yang diselenggarakan pada tahun 2020 lalu, yaitu Annisa Diandari Puteri. Karya Annisa ini dipilih oleh Herwin Novianto selaku sutradara, dan skenario ditulis oleh Lottati Mulyani. 

Film besutan KlikFilm Production ini berdurasi 82 menit yang tidak terasa membosankan, dan penuh makna. Pasalnya dari film Kapan Pindah Rumah ini, memberikan pengajaran untuk siapa saja yang baru menikah atau memiliki keluarga kecil hendak pindah rumah, agar bisa tetap santun kepada orangtua saat meminta ijin. Walau bagaimana pun kita dapat menjadi seperti sekarang ini adalah karena orangtua kita.

Di sisi lain, sebagai orangtua tatkala si anak membicarakan keinginannya untuk pindah rumah, maka komunikasikan dengan baik apa yang menyebabkan ia menghalangi keinginan tersebut, agar si anak memahaminya. Terima masukan baik dari yang lebih muda, khususnya sesama orangtua lainnya, yang mungkin mengalami hal serupa. 

Baca Juga: Ulasan Film Pendek Our Own Land

Komentar

HendraDigital mengatakan…
Memang ada sih sebagian orang yang sulit mendapat restu dari orang tuanya untuk pindah rumah. Tapi Alhamdulillah saya diberikan kebebasan untuk mengambil keputusan secara mandiri... Jadi penasaran euy sama akting Om Indro Warkop
Yonal Regen mengatakan…
Ah kerennya Mahalini bisa berkiprah di dunia akting. Kirain hanya bisa nyanyi saja. ternyata bisa juga mengimbangi akting para seniornya sekelas Cut Mini yang ga main-main di Kapan Pindah Rumah ini
Wahyu Eko C mengatakan…
sepertinya film ini penuh pembelajaran, apalagi daku yg belum menikah tp punya rencana utk mandiri juga.
Yuni Bint Saniro mengatakan…
Iya nih. Orang tua tuh kayaknya sulit buat ngelepas anak ceweknya buat pisah rumah. Meski sudah menikah.

Kayak orang tuaku saja. Beliau-beliau sudah bilang kalau nanti saat aku sudah menikah. Sebaiknya tinggal sama mereka saja.

Padahal mah belum tentu juga suamiku kelak bisa. Siapa tahu suamiku punya bisnis di luar negeri. Atau sudah punya istana sendiri di Jakarta.

Ciyeh. Mimpi dulu lah ya. Habis itu ngomongin pindah rumah ke mama dan bapak. Hehehe
Memutuskan untuk keluar dari rumah orangtua tuh keputusan yang harus dipersiapkan baik-baik. Harus siap mental dan materi juga.
Orangtua juga harus siap ditinggal anaknya
Rey - reyneraea.com mengatakan…
Pernah nonton trailer film ini, jadi pengen nonton keseluruhannya.
Tapi kadang nyebelin sih kalau film Indonesia dibikin trailer itu.
Trailernya seru, eh nontonnya bikin ngantuk hahahaa

Tapi penasaran sih sama film ini
Siti Mustiani mengatakan…
Asiiikk dapat rekomendasi film keluarga nih buat weekend nanti, memang sih yaa cerita soal pindah rumah ketika sudah berkeluarga. Belum menikah pun saya sudah memikirkan hal ini.
Eka FL mengatakan…
film ini relate banget sama kehidupan keluarga di Indonesia ya. pindah rumah emang jadi keputusan mutlak setiap pasangan tapi banyak juga kendala nya, dari segi ekonomi hingga orangtua yang enggan di tinggal anak. harus banget nonton ini nih, aku penasaran dengan jalan cerita dan endingnya apalagi rating versi kakak 3/5, ya lumayan bagus kan ya
M. Rizki Riswandi, S.Kom mengatakan…
Saya suka banget sama film ini karena sangat menggambarkan keseharian keluarga Indonesia yang hangat dan penuh canda tawa meskipun sedang menghadapi kesulitan.
Kanianingsih mengatakan…
Film ini relate banget y dengan keadaan sebagian pasangan yg ingin pindah rumah lepas dr orangtua
lendyagasshi mengatakan…
Kebayang betapa sedihnya seorang Ibu ketika anak-anaknya ijin pindah rumah. Tapi kalau anak-anak sudah memasuki usia dewasa, justru inilah doa agar mereka bisa lebih mandiri dan mampu mengatasi berbagai masalah dalam hidup.

Unik ya..
Kisah sederhana yang mampu menggugah hati penonton.
Hallowulandari mengatakan…
ehhh, udh rilis 2021, aku baru tau nih. Emang sih ya, klo abis nikah sebagai pasutri pengennya pindah rumah biar bisa hidup mandiri, dan bisa ngatur rumah tangganya sendiri tapi rikuh
Mugniar mengatakan…
Biasanya kalau Cut Mini main film, filmnya bagus.
FIlm ini bisa jadi pembelajaran bagi keluarga, khususnya anak yang sudah dewasa dan sudah (siap) nikah, juga bagi orang tuanya mengenai makna hidup mandiri ya.
Nabilla DP mengatakan…
menarik nih dari judulnya.. kalau disingkat jadi KPR yaa haha dan itu sangat relate sama keseharian keluarga di indonesia. thanks buat reviewnya mba, kayaknya ini judul dari novel yang dikompetisikan beberapa tahun lalu deh
Goresan hati mengatakan…
Baru paham kalau disuruh pindah rumah itu artinya di suruh cari suami. Wkwkwk. Lemot aku. Penasaran nih sama filmnya. Mau dong nonton
Marfa Umi mengatakan…
Baru tahu ada judul film ini, topiknya ditemui di realita banget nih perihal kepindahan rumah, konflik2 bathinnya gimana, jd penasaran sm alur filmnya.
Indah Nuria Savitri mengatakan…
cerita yang menarik ya mba.. asal konfliknya dari isu sehari - hari tapi bisa dikemas dengan baik dan akting yang oke yaa
Heni Puspita mengatakan…
Topik yang relate dengan keluarga di Indonesia, kebanyakan anak tinggal di rumah ortu kalau belum nikah, kecuali ya memang kerjanya nggak di kampung halaman
Kalau di luar negeri walau belum nikah tapi sudah pisah rumah mungkin sudah biasa
Narasi Nia mengatakan…
Pasca pandemi geliat dunia entertainment semakin hidup ya. Apalagi bioskop sudah kembali beroperasi dengan normal. Makin banyak aja jadinya film² bagus yang bisa ditonton
Bang Day | Bede mengatakan…
Pastinya penuh drama dan kelucuan nih biar ibunya mau dijodohkan.