Review short movie Our Own Land, akan memberikan kesan mendalam dalam kehidupan kita sehari-hari. Ada hal yang related terjadi untuk hubungan persaudaraan, khususnya saudara kandung. Kehadiran saudara sebagai pertalian darah akan menjadi penyemangat untuk menjalani kehidupan. Tidak akan terasa bahwa diri ini “sendirian”. Apalagi bila ternyata, sudah tidak memiliki orangtua. Maka siapa lagi harta yang paling berharga dalam keluarga, selain saudara kandung? Inilah Review short movie Our Own Land selengkapnya.
Sinopsis Short Movie Our Own Land
Dua bersaudara Jacob (Noé Vallée) berusia 12 tahun dan adiknya Théo (Swann Vallée) berusia 8 tahun, tinggal di rumah 2 lantai yang besar di pedesaan Breton yang tenang. Tak ada orangtua di sana. Mereka saling menjaga satu sama lain.
Suatu ketika Théo bermain ke ladang jagung milik para petani di sana. Saat itu sedang panen jagung. Hanya saja petani merasa terganggu dengan kehadiran Théo. Jacob lekas mencarinya. Théo berhasil menyelamatkan diri, tetapi Jacob memarahinya terlebih ketika melihat Théo ingin ke atas rumahnya. Hal misteri apa yang ada di lantai 2 rumah mereka?
Baca Juga: Review Short Movie Nuisibles
Ulasan Our Own Land: Bersaudara Itu Saling Melindungi
Pertama kali saya menonton film pendek Our Own Land ini di
platform OTT karena masuk ke dalam Festival Film Perancis 2022 lalu. Tenang,
gak akan kesulitan buat menyimak film berbahasa Perancis ini, karena ada
terjemahannya berbahasa Indonesia (soale ada yang nanyak, wkwkwk).
Unik dengan posternya yang sudah tergambar bahwa ini adalah tentang
film kakak beradik. Dan makin bikin penasaran saat itu, kok ini film pendek?
Bakalan seperti apa cerita yang diangkat?
Jadilah saya nonton film berdurasi 22 menit yang rilis pada tahun 2021 ini. Berjudul asli dalam bahasa Perancis yaitu Nous n’irons plus en haut, sedangkan dalam bahasa Inggris Our Own Land, dengan sutradara Simon Helloco dan bersama Magali Negroni menulis naskah film ini. Kalau dari runut cerita, awalnya membingungkan. Namun ketika melihat latar cerita dengan pemandangan indah, perlahan bisa menangkap maksud kisahnya.
Perlindungan seorang kakak terhadap adiknya dari gangguan
sekitar tentunya akan membuat nyaman satu sama lain. Soalnya hal ini sering
saya rasakan (ya efek jadi anak bungsu, punya 3 kakak hehe). Ingat dulu waktu
kecil, saya suka bawa-bawa nama kakak saya semisal diganggu, “Gue bilangin
abang gue loh! … Gue bilangin kakak gue loh!” hahah.. kakak is my bodyguard
dah.
Balik lagi ke review film Nous n’irons plus en haut ini, secara garis besar betapa memiliki saudara itu menyenangkan. Meski demikian, ending ceritanya sedih, karena ada perpisahan antara dua bersaudara ini. Kok bisa? Silakan simak sendiri kisahnya ya, hehe.
Komentar
Karena saya suka banget genre family khususnya tentang persaudaraan karena gak semua orang beruntung punya saudara sekandung yang akrab
jadi kalo ada, duh beruntung banget
Salam:
Dennise Sihombing
Temanya mungkin sederhana, tapi endingnya luar biasa. Aku gak bisa nebak gimana endingnya, tapi percaya banget dengan sebuah plot twist ending dari sebuah film.
apalagi kalo lagi pMS, bakal mewek kejeeeer
emang sip temanya
Lumayan menarik ceritanya
Jadi penasaran pengen nonton juga