Jumpa di 10 hari kedua bulan April di readitu.com. Mungkin ada yang belum kenalan nih sama blog ini ya, hehe. Nanti akan ada perkenalan khususnya kok sesuai momennya, eeaaa. Ditunggu aja sampai penasaran, tapi gak perlu kebawa mimpi (lebay, wkwkwk).
Nah, pembahasan kali ini adalah kenapa readitu.comikutan blog challenge? Padahal kan sepertinya blog baru yak? Kok bisa-bisanya
ikutan tantangan yang boleh dikatakan gak mudah karena menuntut konsistensi
dalam hal menulis?
Tentang Blog readitu.com
Blog readitu.com ini bukan blog baru sebenarnya, berasal dari blog non TLD daku fennistyle.blogspot.com. Dikatakan baru karena baru dijadikan sebagai Top Level Domain. Tadinya isinya ya tentang curcolan aja sih. Namun, karena momennya pas ada challenge keren dari Blogger Perempuan, makanya jadi mau ikutan juga dan sekalian dijadikan TLD. Syukur-syukur bisa jadi langkah asik juga buat meraih cuan, aamiin.
Sebab tantangannya adalah menulis organik dengan tema yang telah ditentukan, kalau menurut daku bukan hal yang sulit untuk menuliskannya. Sulitnya itu adalah MEMULAINYA, hahaha. Ya iya, mulainya itu butuh kekuatan ekstra (bukan kekuatan bulan yang akan menghukummu, Sailor Moon, dong), alias gak gampang gaess.
[Baca Juga: Membuka Mata di Pagi Hari]
Antara Challenge dan Target
Pernah nih udah ada niat, pokoknya sehari itu udah jadi draft tulisannya buat 3 hari kedepan. Iya targetnya itu. Eh kenyataannya, kerjaan di dunia nyata malah lebih mendera. Jadilah ketika udah siap mau menulis, buyar lagi idenya.
Atau pernah juga, udah siap nih dengan bahan-bahan yang ingin ditulis, eh hape bunyi “TRING”, so pasti jadi tengok hape dulu buat memastikan bahwa keadaan sedang dalam keadaan aman, hihi. Soalnya pernah nih, bener-bener ceritanya gak tengok hape, demi fokus kerja, eh yang ada kelewat deh peluang ngisi form, huuhu (bukan rejeki mah gitu ya).
Dari curcolan kali ini, dapat disimpulkan (uhuuk,
hihi), bahwa mengikuti challenge-nya Blogger Perempuan menyenangkan, karena
membuat daku jadi terus mengasah kata-kata biar menjadi kalimat lalu paragraf
buat menjadi tulisan, dan itu kudu berkelanjutan dilakukan. Tidak bisa berhenti
di tengah jalan.
[Baca Juga: Ceritanya Curcol]
Apalagi sekarang udah di hari ke-11 menulis, kan
sayang bila harus stuck in a moment. Dengan begitu dapat terus terpacu
buat terus merangkai kata-kata, sehingga saat nanti challenge selama
satu bulan penuh ini berakhir, bisa menjadi kebiasaan baik buat diterapkan
nantinya.
Komentar
Salam:Dennise Sihombing