Tak terasa sebentar lagi tahun 2021 akan berganti dengan tahun 2022. Semoga apa yang belum terwujud di tahun ini, dapat mudah dan lancar terselenggara di tahun mendatang. Serta yang terpenting, kita senantiasa dalam keadaan sehat, tidak kurang satu apapun, aamiin.
Dompetku, Bahagiaku menjadi judul klasik yang mungkin bisa bermakna asik. Pasalnya, kita pasti mengetahui, bahwa dompet jadi sebuah benda yang tak bisa dilewatkan.
Mungkin buat yang sudah berkeluarga, katanya dari sebuah dompet bisa dilihat tentang siapa yang memegang kendali keuangan sebenarnya.
Entahlah itu seperti apa sejatinya, mungkin akan daku temukan jawabannya setelah berkeluarga besok ☺️. Eh tapi teman-teman yang sudah menikah boleh nih sampaikan di kolom komentar, biar jadi ilmu buat daku nantinya, hihi.
Di sisi lain, kalau dilihat jaman now, ketinggalan dompet katanya masih lebih baik, ketimbang ketinggalan ponsel, apalagi ketinggalan kereta, eh 😁.
Melihat pengertian dompet dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), dompet merupakan tempat uang yang terbuat dari kulit, plastik, dan sebagainya.
[Baca Juga: Ketika Turun Hujan]
Alat yang bisa menyimpan uang ini, acap kali dibawa-bawa ketika bepergian. Isiannya pun tidak hanya uang sih sebenarnya. Bisa untuk menyimpan beragam kartu, seperti:
- Kartu Tanda Penduduk alias KTP,
- SIM,
- kartu perpustakaan,
- kartu member supermarket/minimarket/Gym/de-el-el,
- kartu debit (kalau ada isinya sih),
- kartu kredit (kalau punya, haha),
- kartu e-money (beragam bank dah)/jaklingko,
- kartu sakti (eh ini kartu apa, entahlah yang penting kartu wkwkwk).
[Baca Juga: Lari..Lari.. Jangan Lengah]
Sebuah dompet bisa dikatakan makmur karena isinya banyak. Iya kerap dikatakan kalau dompetnya tebal berarti banyak uangnya. Padahal mungkin jadi isi di dalam dompetnya yang bisa membuat tebal bukan karena uang, tapi karena kebanyakan catatan struk belanja, hihi. (Hayooo siapa yang kayak begitu wkwkwk).
[Baca Juga: Berusaha dan Berupaya]
Namun juga, bisa dikatakan dompet tipis karena memang bentuknya yang slim plus ya isinya belum banyak. Intinya sih, apapun isi dompetnya, setebal bagaimana juga dompetnya, dan bagaimana bentuknya, jangan lupa bersedekah. Itu yang utama.
[Baca Juga: Cara Konsisten Ngeblog]
Komentar
Aku juga suka banget ngumpulin struk. Karena kertasnya kan lembut tuh, dan bentuknya ramping, jadi sering aku jadikan catatan kalau bagian belakangnya masih kosong.
Dompet memang bikin bahagia. Aku dulu sampai bela-belain beli dompet rada mahalan, hehehe...entahlah isinya, pokonya mah bahagia punya dompet.
Btw, suamiku jarang punya uang cash, karena lebih pilih bayar pakai uang digital atau kartu debit. Nah, kalau pergi bareng ya daku yang bebayaran kalau perlu cash. Padahal aslinya dompet tebalan dia, tapi isinya aneka rupa kartu, termasuk kartu nama...uangnya? selembar dua lembar saja haha
Gara-gara ini aku jadi hobi mengkoleksi mata uang asing (uang kertas) dari setiap negara yang pernah aku kunjungi. Ada yang akhirnya ikut tersimpan di dompet tapi ada juga yang disimpan di dalam buku koleksi.
Seneng banget bisa melakukan hobi kecil seperti ini.
Tapi meski dompetnya g tebal yang penting rekeningnya gendut ya mbak
masih suka sih hunting dompet yang mungil buat gonta-ganti.