Apa yang kamu rasakan ketika mendapatkan hadiah yang disukai? Apakah akan melonjak karena kesenangan? Apa langsung membawanya pulang, atau yang lain? Apapun itu, mungkin saja yang kamu rasakan akan sama seperti yang dilakukan oleh Bird Fitcher di film Polaroid berikut ini.
Sepenggal Cerita Film Polaroid (2019)
Bird Fitcher (diperankan oleh Kathryn Prescott) bekerja paruh waktu di sebuah toko yang menjual barang-barang tua. Saat itu ia melihat suatu benda di dalam boks coklat berada di meja Tyler Drew (Davi Santos), rekan kerja Bird. Tyler memahami bahwa temannya itu gemar memotret. Jadilah ia memberi kamera polaroid tua itu kepada Bird yang didapatkannya dari penjualan garasi. Bird pun menjajal kamera yang terdapat inisial “RJS” itu dengan menjadikan Tyler sebagai objeknya. Tak dinyana Bird seperti melihat ada noda gelap di foto tersebut, tetapi diabaikannya.
Malamnya, Bird pun kembali membidikkan kamera, yang kali ini adalah teman-teman sekolahnya di acara pesta kostum, yaitu Mina, Davin, Avery, Casey, dan Connor (gebetannya Bird). Setelah terjadinya foto tersebut, Bird melihat foto Tyler bebas dari bayangan, lalu secara misterius berpindah ke foto Avery. Dan disaat yang bersamaan, Bird mendapat kabar dari Sheriff Pembroke bahwa Tyler telah tewas.
Tak lama kemudian, kabar Avery terbunuh pun terdengar. Bird mencoba menghancurkan kamera itu dan memperingati teman-temannya yang berada di dalam foto tersebut. Devin pun langsung membakar foto grup, tetapi ketika api mencapai di gambar Mina lengannya tiba-tiba terbakar dan api tidak dapat dipadamkan. Jemari Casey sedikit hangus sebelum Bird memadamkan api dan foto itu pulih dengan sendirinya. Mina pun dilarikan ke rumah sakit guna menjalani operasi lengannya.
Apakah Mina dapat disembuhkan? Lalu bagaimana nasib teman-teman Bird yang ada di dalam foto tersebut? Cara apa yang harus dilakukan Bird agar ia dan teman-temannya tidak terbunuh? Siapakah RJS yang inisial namanya ada di kamera itu?
Baca Juga: Review Film Father and Son
Polaroid (2019) Film Thriller yang Menggugah Persahabatan
Siapa sih ya yang mau nyawanya terenggut, tentunya ingin
tetap dalam keadaan hidup damai. Maka saat menyaksikan film berdurasi 88 menit berbahasa
Inggris ini terlihat kualitas akting para pemainnya yang berkarakter. Mereka
bisa totalitas memerankannya dengan arahan sutradara Lars Klevberg.
Dari sebuah kamera bisa menjadi sebuah ide cemerlang menghasilkan karya yang membuat diri bergidik. Soalnya saya nonton ini berusaha gak pas malam hari sih hehe, walau sih kalau bicara serem ya khas film Amerika. Jalan ceritanya pun cukup mengalir, meski dengan plot campuran dan masih tetap asik buat disimak.
Baca Juga: Review Film Pendek Pests
Pengajaran akan pentingnya tabayyun menjadi hal utama yang saya sorot di sini. Tabayyun yang berarti mencari informasi sejelasnya dan lengkap. Hal ini perlu dilakukan agar kita tidak terlalu berprasangka terhadap sesuatu. Curiga boleh saja, tetapi jangan sampai memfitnah apalagi menuduh yang ternyata seseorang itu tidak bersalah. Dengarkan baik-baik dari berbagai sumber, barulah menarik kesimpulan dengan tenang dan putuskanlah.
Baca Juga: Review Film Time to Hunt
Kalau ditanya nonton film yang rilis tahun 2019 ini dimana?
Tenang, nontonnya bisa di platform OTT kesukaan kamu. Bisa dikatakan hampir
sama dengan Time to Hunt, film Polaroid mengetengahkan tentang persahabatan.
Hanya saja genre thriller yang diangkat berbeda, bila yang Time to Hunt adalah film crime thriller (kriminal), sedangkan Polaroid supranatural thriller. Jadi kalau
kamu penyuka film menegangkan yang agak merambah ke supranatural bisa menonton
ini.
Komentar
Btw, pesan moralnya dapat tapi, tabbayun dengan gali info sebanyak mungkin sebelum asal main tuduh
Dia turun karena ngelihat pesawat akan meledak
Dan ternyata beberapa orang yang ikut turun mati satu persatu
Lupa nama filmnya, tapi sering banget diputar di televisi nasional