Setiap makhluk hidup, tentunya menginginkan memiliki
tempat tinggal yang nyaman dalam rangka kelangsungan hidupnya. Begitu pun kita
sebagai insan yang diberikan banyak anugerah dari Yang Maha Kuasa, sehingga
bisa mempertimbangkan lebih dulu hunian yang memang layak untuk dihuni.
Mengapa Suatu Tempat Dianggap Tidak Layak Huni?
Apakah ada hunian yang tidak layak huni? Tentu saja ada, dan ini akan memberikan dampak kepada kita yang akan tinggal di tempat tersebut baik dari segi kesehatan (mental dan fisik), berikut juga yang utama dalam kenyamanan tinggal. Berikut mengapa suatu tempat dianggap tidak layak untuk ditinggali, umumnya karena:
- Buruknya infrastruktur seperti terputusnya akses jalan, tidak terjangkaunya harga perumahan, hingga sistem drainase yang bisa mengakibatkan kemacetan lalu lintas, bahkan banjir, dan kesulitan dalam mobilitas.
- Pencemaran udara, deforestasi, dan kualitas air yang buruk bisa membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat yang tinggal di tempat tersebut.
- Ketidaksetaraan bermasyarakat baik dalam akses layanan pendidikan, kesehatan, hingga pekerjaan yang dapat mengakibatkan ketimpangan sosial dan ekonomi. Ini dapat meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan
- Lingkungan yang tidak aman karena tingginya kriminalitas dan tindak kejahatan.
- Terbatasnya akses layanan kesehatan dan pendidikan bisa berpengaruh pada kesejahteraan penduduk.
- Terbatasnya ruang terbuka dan tempat rekreasi bisa mempengaruhi kualitas hidup penduduk setempat dan peluang dalam beraktivitas fisik.
Baca Juga: Ini Dia Smartphone yang Ngetrend di Bulan Juli
Apa Dampak Positif Tinggal di Tempat Layak Huni?
Suatu hal dikatakan layak maka akan memberikan efek
positif bagi si pelakunya. Begitupun bagi kita, jika ingin mendapatkan kenyaman
hidup, maka beradalah di tempat yang memang layak untuk ditinggali. Pasalnya
ini akan mempengaruhi pada kualitas hidup kita maupun lingkungan sekitar, seperti
bila lingkungannya baik dan bagusnya kesehatan di sana, maka sanitasi pun akan membaik,
berikut kesehatan fisik dan psikis kita.
Perhatikan juga lingkungan sekitar rumah, bagaimana dengan keamanan dan tindak kriminalitasnya. Jika tingkat kriminalitasnya rendah, maka memberikan keamanan bagi penduduk di sana karena dapat terbebas dari risiko kejahatan dan gangguan apapun. Terlebih lagi, bila lingkungan sekitar menyediakan beragam fasilitas publik seperti ruang terbuka hijau, maka bisa memberikan manfaat bagi penduduknya untuk berinteraksi sosial.
Kualitas hidup juga dapat meningkat baik karena pembangunan ekonomi di wilayah setempat “hidup”. Artinya adalah bisa menjadi peluang generasi muda untuk bertumbuh. Selain itu adanya pertumbuhan dan perkembangan ekonomi karena wilayah tersebut menarik sebagai tempat berinvestasi. Istilahnya adalah ada nilai jual yang menjadi perhatian bagi investor misalnya untuk mengembangkan hunian baru, mendirikan fasilitas penunjang (rumah sakit, sekolah, kampus, minimarket, dan sebagainya). Dari sinilah perlunya memiliki konsep hunian livable city.
Apa Itu Livable City?
Konsep "Livable City" berarti
pengaturan kota yang dirancang dalam menghadirkan kenyamanan, berkualitas
tinggi dan berkelanjutan untuk dihuni oleh penduduknya. Prioritas Livable City
ini meminimalkan efek negatif lingkungan dengan sumber daya yang ada agar
terciptanya kenyaman, dan kesejahteraan masyarakatnya.
Konsep Livable City atau layak huni, dapat kita lihat dari insfrastrukturnya yang memadai. Lingkungannya pun bersih karena adanya tata kota hijau, limba dikelola dengan baik dan pengendalian pencemaran udara dan air yang baik.
Fasilitasnya pun lengkap (termasuk terjangkaunya tim pemadam kebakaran dan polisi) dan mudah untuk diakses. Begitupun dalam berinteraksi sosial tidak terbatas karena tersedianya ruang terbuka maupun tempat rekreasi. Dengan begitu masyarakat setempat yang tinggal dapat berpartisipasi aktif karena lingkungan tinggalnya yang nyaman, sehingga bisa kuliatas hidup pun dapat meningkat, sebagaimana konsep ini yang dikembangkan oleh Sinar Mas Land.
Livable City dari Sinar Mas Land untuk Kesejahteraan Masyarakat
Sinar Mas Land kembangkan konsep Livable City demi meningkatkan kualitas hidup untuk penduduk yang tinggal di tempat tersebut, dengan memperhatikan segala aspek, melalui 4 pilar penting yaitu:
- Live yang berarti perhatian untuk sarana dan prasarana pendukung guna memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, seperti: ruang publik, pusat perbelanjaan, akses jalan, hingga hunian.
- Learn mengacu pada kebutuhan pendidikan bagi masyarakat, seperti: tersedianya sekolah formal, sekolah dasar hingga atas, sekolah vokasional, serta kampus nasional dan internasional.
- Work membidik pada dukungan profesional dan lapangan kerja, misalnya: pusat perkantoran, kota industri, green office hingga area komersial.
- Play menunjuk pada kebutuhan
emosional dan rekreasi masyarakat, contohnya: pusat olahraga & kuliner, ruang
terbuka (tempat wisata), exhibition halls.
Baca Juga: BBM Bersubsidi di Jakarta
Sebagai pengembang, Sinar Mas Land telah
mengembangkan konsep kota layak huni seperti Grand Wisata (Bekasi), BSD City
(BSD City), Kota Deltamas (Cikarang), Kota Wisata (Cibubur), dan Grand City
Balikpapan (Balikpapan). Lebih dari 40 tahun hadir menemani masyarakat, totalitas
Sinar Mas Land terus membawa kepada lebih dari 200 penghargaan bidang property yang
telah diterima seperti: 30 Best Developer Awards, 30 APAC Property
Awards, serta 219 penghargaan Best Developer Projects.
Dengan konsep Livable City yang dihadirkan oleh Sinar Mas Land dapat menciptakan kota yang berkelanjutan dan layak huni. Tentunya kualitas hidup penduduknya pun lebih meningkat, karena lingkungan yang ramah, nyaman, dan sehat. Bagaimana, kamu sudah siap untuk punya unit dengan konsep livable city ini?
Komentar
selalu takjub klo mengikuti update terkini kota yg luarrr biasa
Karena rumahku adalah surgaku
Bete dan bikin stress jika tinggal di hunian yang gak nyaman
Tapi emang bener sih, tempat tinggal yang bukan asal tempat tinggal, tentu memberikan pengaruh juga kepada penghuninya.
Saya berharap bisa ada di tengah konsep kota dan juga semua perilaku warganya sudah sangat paham menjaga lingkungan
Penghuni bisa tetap berinteraksi dengan nyaman dan tetap berkembang dengan baik.