Tatkala sepasang kekasih ingin melangkah ke jenjang pernikahan, tentunya akan ada usaha mengajukan lamaran dari pihak pria kepada wanita. Namun, bilamana ada halangan yang menghadang sehingga belum mendapatkan restu, apakah perlu melawannya, atau melepasnya begitu saja? Kalau kamu akan melakukan apa? Coba sampaikan di kolom komentar yak, sambil readitu.com lanjutkan mengulas film Cinta Kiblat, hehe.
Jalan Cerita Film Cinta Kiblat
Kiblat (Juan Bio One), pria berusia 25 tahun yang dianggap sudah siap menikah. Seorang pegawai ini, memiliki kekasih Asya (Hanggini Purinda) dan telah menyatakan keseriusannya kepada Baba Asya (Arief Yusuf). Rasa gugup yang menghampiri Kiblat saat menyatakan lamarannya itu, dibalas dengan persetujuan yang melegakan.
Hanya saja, tatkala Kiblat membawa Asya bertemu dengan Ibu Kiblat (Vonny Anggraini), respon dari ibundanya tak semanis yang disangkakan. Alasannya karena Kiblat belum mapan.
Sepulangnya Asya dari rumah Kiblat, Ibunda Kiblat pun menguji anak lelakinya itu, dengan minta tolong diambilkan bawang putih. Kiblat pun pontang panting mencari di mana letak si bawang tersebut. Tak ditemukan di mana letaknya, kembali Ibunda Kiblat menguji lagi dengan minta tolong untuk membuang sampah. Kiblat malah bingung, karena ternyata di tempat sampah tidak ada sampah sama sekali.
Melihat kegagalan anak satu-satunya tersebut, Ibundanya pun berkata:
“Nikah itu tidak hanya akad dan resepsinya saja, Kiblat. Kamu bertanggung jawab sama ibu, rumah, dan diri sendiri belum bisa.”
“Tapi Kiblat kan sudah bekerja, Bu,” Kiblat menanggapi.
“Pernikahan itu gak hanya persoalan cari nafkah saja. Banyak hal lainnya. Jadi Ibu gak mau kasih restu, karena kamunya belum siap bangun rumah tangga.” Tegas Ibunda Kiblat.
Dengan mendapat dukungan dari Asya, Kiblat pun berupaya keras mendapatkan restu Ibunda. Hanya saja ketika mencurahkan perasaannya kepada rekan kerjanya, Kiblat dibuat galau. Alex mengatakan bahwa apa yang disampaikan Ibunda Kiblat ada benarnya, dan mendorong agar Kiblat tetap santun. Sedangkan Badar, malah mengatakan Ibunda Kiblat adalah Toxic Parent.
Kegalauan yang makin menjadi, ditambah rasa tidak enak dengan perasaan Asya juga orangtuanya, menjadikan Kiblat makin gusar. Lalu, bagaimana lagi cara agar Kiblat mendapatkan restu ibundanya agar bisa menikah dengan Asya?
Baca Juga: Para Pemeran Film Home Alone 3 Saat Ini
Film Cinta Kiblat Penuh Pesan Moral
Film berdurasi 63 menit ini, rilis pada bulan Juni 2024 lalu. Dengan sutradara M. Amrul Ummami dan diproduksi oleh Klik Film Productions dan FMM Studios, menurut saya film Cinta Kiblat penuh pesan moral. Pasalnya penggambaran akan liku-liku sepasang kekasih yang ingin menikah ini, memungkinkan terjadi dalam kehidupan nyata. Adanya restu dari orangtua untuk melaju ke jenjang pernikahan, menjadi hal yang sakral untuk didapatkan, sehingga perjalanan biduk rumahtangga diharapkan dapat berjalan lancar.
Akting dari para pemainnya pun menarik. Terlebih ada Juan Bio One yang pernah bermain di film Father and Son (2022), beradu akting dengan Hanggini yang pernah membintangi di film Kembang Api (2023), yang chemistry diantara keduanya berkesan.
Baca Juga: Ulasan Film Father and Son
Pesan moral yang dapat dipetik dari tayangan yang bisa disaksikan di KlikFilm ini, beberapa diantaranya untuk di posisi anak, agar tetap santun kepada orangtua. Apapun permasalahan yang sedang dihadapi, hendaklah tetap dibicarakan dengan baik-baik, tanpa perlu membentak atau berkata kasar.
Sedangkan untuk di posisi orangtua, pesan moral yang dapat dipetik bahwa merelakan anak yang sudah dewasa (layak) untuk menikah adalah kebijaksanaan yang tinggi, serta berikan bimbingan dan arahan tanpa menghalangi jalan mereka untuk suatu hal yang baik.
Sebenarnya masih ada yang lain juga pesan moralnya. Cuma biar aja pembaca blog readitu.com menyaksikannya langsung film Cinta Kiblat dan memetik hikmahnya tersebut.
Penutup
Kebahagiaan anak dan orangtua, apalagi mendapatkan restu orangtua, tentunya menjadi hal yang menggembirakan. Apalagi pastinya familiar kita mendengar, bahwa restu orangtua adalah restu ridho-nya ﷲ, sehingga meraihnya akan menambah kegembiraan dalam hidup.
Dari review film Cinta Kiblat ini, apakah ada nih dari kamu, khususnya yang sudah menikah, pernah mengalami permasalahan seperti Kiblat ketika hendak meminta restu kepada orantua atau keluarga? Cuss, curcolnya juga boleh di kolom komentar, hehe.
Selain sinopsis ttg filmnya, saya juga salfok sama pesan moralnya. Kerrn banget. Yuk semua kita nonton filmnya.....
BalasHapusSekilas sebagai orang tua, pelajaran yang aku tangkap adalah : menyiapkan aeorang anak untuk menjadi oemimpin (kepala rumah tangga) itu tidaklah instan. Kebiasaan harus dibentuk dari kecil, ketika dewasa tiba sang anak gak pontang panting untuk belajar..
BalasHapusSekilas sebagai orang tua, pelajaran yang aku tangkap adalah : menyiapkan aeorang anak untuk menjadi oemimpin (kepala rumah tangga) itu tidaklah instan. Kebiasaan harus dibentuk dari kecil, ketika dewasa tiba sang anak gak pontang panting untuk belajar..
BalasHapusDi sekitar rumahku, tidak ada ibu yang akan repot menguji anaknya. Begitu anaknya bilang ingin menikah ya sudah diturutin saja. Tapi ya gitu. Habis menikah, si anak masih banyak banget yang bergantung pada orang tuanya. Kiblat sih enak. Dia mau menikah setelah bekerja. Tapi ibunya malah bilang dia belum siap.
BalasHapusbagus nih temanya soal restu orang tua yg memang penting banget sih dalam kehidupan anak, tar mau nonton ini ah
BalasHapusTernyata Kiblat adalah nama aktor utama ehehhe. Dibuat penasaran oleh judul. Yah, bicara soal restu memang seru ya. Ngeri-ngeri sedap. Semoga pesan yg ingin disampaikan pada film ini, tersampaikan dg baik ke seluruh penonton.
BalasHapusAku suka dengan pesan moral yang disampaikan oleh Film ini...perkara membangun rumah tangga ini memang tidak mudah harus siap lahir dan batin
BalasHapusAku udah nonton juga ini. Ceritanya gak ngebosenin. Yg paling dapet sih pesan moralnya, karena menikah memang bukan sekadar akad, tapi lebih dalam, lebih dari itu.
BalasHapusKebayang banget yaa.. menjadi Ibu yang harus merelakan anaknya untuk masuk ke fase kehidupan baru dan ada kemungkinan "berpisah". Pastinya menuntun anak untuk masuk ke gerbang kedewasaan ini gak mudah dan penuh liku.
BalasHapusSedangkan Kiblat pun mashaAllaa~
Dengan tekad yang bulat untuk meminang Asya, maka syarat apapun akan dilakukan.
So sweet~
Aku suka dengan pesan yang tersirat dalam film ini, karena sekarang meskipun gak banyak tapi kenyataannya ada yg seperti di film ini
BalasHapusKalau menurut saya pribadi restu orang tua itu penting banget. Karena kalau ortu rihdo, Allah pun pasti ridho. Cuma memang harus dibicarakan baik2 dengan ortu ya. Kalau misalnya ortu gk kasih restu, ya anak tetap harus hadapi dengan santun
BalasHapusSetuju.
HapusKarena ridlo orangtua ini yang menentukan kesuksesan dunia dan akherat seorang anak. Apalagi anaknya yang laki yaa..
kisah yang sebenarnya terjadi di dunia nyata. faktanya, untuk mencari solusinya bisa berbeda satu sama lain
BalasHapuspesannya relate sih ya, karena sejatinya masih banyak di luaran sana yang ortunya masih belum rela anaknya menikah, ingin anaknya selalu di dekat ortunya.
BalasHapusduuhh Kiblat, perjuanganmu..
Jd tertarik buat nonton nih... Menikah memang butuh restu orang tua dan sebelum menikah ya harus bisa tanggung jawab sm diri sendiri dulu. Setuju sm ibu Kiblat, menikah itu ga cm dengan memberi nafkah saja.
BalasHapusAku sempat lihat cuplikan dari film ini. Bio one sebagai kiblaylt dg ekspresi polos2 gemesin hahaha pengen tak jitak.
BalasHapusTapi membaca ulasan ini sepertinya film ini cocok buat di tonton anak usia 20an ya. Pesan moralnya pas tapi tidak menggurui